Selasa, 24 Februari 2015

Kebahagiaan Di Akhir Semester



Hari ini tepatnya Senin tanggal 23 Pebruari 2015 adalah hari yang penuh dengan suka cita. Keceriaan tampak dari semua rekan-rekan kelasku begitupun denganku. Betapa tidak, hari ini kami semua teman-teman yang dikelas dinyatakan lulus 100% dari total 40 mahasiswa. Satu tahapan yang telah kami lewati bersama untuk melangkah bersama memasuki semester selanjutnya.
Tidak seperti pada semester-semester sebelumnya, pada akhir semester V ini pengumuman kelulusan dibacakan disetiap kelas masing-masing. Pengumuman kelulusan dikelas kami (kelas B) disampaikan oleh salah seorang Dosen sekaligus beliau sebagai Wakil Ketua II STPP Malang. Tidak ada yang lebih seru, kecuali pada saat Dosen akan membacakan 3 nama yang meraih nilai tertinggi diantara 40 orang mahasiswa. Peringkat pertama dibacakan......dan satu nama dibacakan. Selanjutnya peringkat kedua dibacakan dan satu nama sudah dibacakan. Kini tiba saatnya untuk membacakan siapa yang meraih peringkat ke-3.
Suasana semakin riuh ketika Dosen mulai mengatakan “peringkat 3....” namun nama mahasiswa diurutan ke-3 tersebut belum disebutkan. Saya yang kebetulan duduk dibangku pada barisan kedua, hanya mengamati Dosen yang ada didepan yang sementara memperhatikan kertas yang dipegangnya. Dan memang urutan nilai tertinggi belum disusun secara berurutan, sehingga Dosen harus melihat lagi siapa yang memiliki nilai tertinggi berikutnya. Namun, teman-teman seakan-akan sudah memprediksi siapa nama yang akan dibacakan selanjutnya. Mulai terdengar satu persatu mereka menyebut satu nama. Entah yang apa yang ada dalam benak mereka, namun mereka secara serempak tetap menyebut nama itu secara berulang-ulang. Nama yang memang tidak asing ditelinga saya karena nama yang mereka sebutkan adalah nama saya. :)
Selang beberapa saat, Dosen yang ada didepan mulai melanjutkan untuk menyebutkan siapa nama yang memiliki nilai tertinggi berikutnya. Ketika Dosen menyebutkan bahwa yang memiliki nilai tertinggi ke-3 adalah nama saya, spontan saja suasana kelas menjadi ramai dan bersorak kegirangan. Saya hanya tersenyum dan sama sekali tidak menyangka bahwa ternyata nama saya yang disebut.
Sekilas saya melirik ke salah satu teman saya yang kebetulan tempat duduknya agak berjauhan dengan saya. Sejak 2 nama yang dibacakan sebelumnya, tidak ada keceriaan yang tampak diwajahnya, entah karena bukan namanya yang disebutkan. Hingga pada saat nama peringkat yang ke-3 dibacakan, dia semakin menunjukkan wajah yang dingin tanpa ekspresi sedikitpun. Teman-teman yang lain pun seolah tidak mempedulikan dia yang dari tadi hanya duduk terdiam dikursinya.
Kini tiba saatnya 3 orang yang sudah disebutkan namanya tadi untuk maju kedepan kelas. Kamipun maju kedepan dan ternyata sang Dosen pengen memberikan sesuatu kepada kami bertiga sebagai bentuk ungkapan rasa kasih sayang beliau kepada kami bertiga dan tentu saja kepada kami semua yang ada di kelas.
Saya menyadari bahwa apa yang telah saya dan dua teman lain raih pada hari ini merupakan   prestasi yang diperoleh berkat motivasi dan bantuan semua teman-teman. Sebagai ungkapan rasa bahagia dan terima kasih kepada semua teman-teman, kami bertiga mengajak semua teman-teman untuk “menghabiskan” apa yang tadi diberikan oleh Dosen di kelas. Tidak begitu besar, namun sekecil apapun itu akan menjadi lebih nikmat ketika dirasakan bersama-sama.
Untuk urusan makan-makan, teman-teman di kelas kami???? Jangan tanya lagi, Hehe.....:)

Secara pribadi saya mau menyampaikan bahwa kalian semua adalah sahabat-sahabatku yang tidak akan pernah pernah saya lupakan. Keberhasilan saya hari ini adalah keberhasilan kalian semua. Berkat dukungan kalian semua, saya bisa meraih prestasi ini.

Terima kasih pula buat istriku tersayang yang selalu mendampingi saya hingga saat ini. Yang terus memberiku motovasi untuk belajar. Dan alhamdulillah....istri saya juga meraih prestasi yang sama yang kebetulan ada di kelas lain. :)

Ya Allah.....masukkanlah saya, istriku dan sahabat-sahabatku dalam golongan orang-orang yang selalu bersyukur atas segala nikmat-Mu. Aamiin...
(AF)

2 komentar:

  1. mantap bro...
    itu lah bentuk ungkapan tulus dari teman2 kelas, "spontan".. ya ungkapan itu mengalir lepas tak terbendung, tak peduli ada yang kecewa atau apala itu...
    mungkin ada yang kecewa, jengkel atau bahkan marah karena harapannya tak kesampaian tapi mau bilang apa..?? ibarat siapa menabur maka dia yang akan menuai..
    Bagi saya, ilmu itu belum dapat kita ciptakan sendiri,, ilmu yg kita pelajari selama ini adalah hasil temuan orang laen, hasil pemikiran orang jadi apa salahnya klo kita saling berbagi..?? tidak dosa juga saya pikir.. justru mungkin pahalanya semakin besar.. (su kaya ulama kasih ceramah..??? hehe ) so tetap lah menjadi diri mu apa adanya my friend.. good bless for you & your family..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks my brother. Saat-saat seperti inilah yang akan menjadi sejarah kelak ketika kita semua sudah berpencar dan kembali ke daerah masing-masing.
      Semoga persaudaraan diantara kita semua akan tetap terjalin hingga akhir hayat. :)

      Hapus

 
;