Rabu, 05 Maret 2014

Selamat Ulang Tahun Ke-6 Buat Anakku "Ayu"


Anakku sayang......
Tgl 5 Maret hari ini genap sudah 6 tahun usiamu. Kau permata hati yang diberikan Tuhan kepada kami 6 tahun yang lalu. Kehadiranmu sangat special bagi kami. Kau tumbuh sehat dan cerdas meskipun keadaan tak selalu nyaman di masa pertumbuhanmu. Kami ayah dan ibumu minta maaf karena di hari spesialmu ini, tidak ada yang bisa kami berikan. Tak banyak yang bisa bapak-ibu berikan sebagai kado ultahmu kali ini selain harapan dan doa agar kelak kau menjadi anak yang bijak, baik hati, jujur dan kuat menghadapi tantangan hidup. Tapi Ayu jangan bersedih, kelak bila ayah dan ibumu akan memberikan hadiah seperti yang selalu kamu angan-angankan.
Kau mengalami masa-masa kelam sebagai seorang anak berbeda dengan anak-anak lainnya saat ayah dan ibumu kehilangan momen berharga menyaksikan kau tumbuh, karena harus melanjutkan kuliah di negeri orang. Tapi kau mampu melewatinya dengan baik. Ayu adalah anak Ayah dan Ibu yang berhati lembut, perasaanmu yang sangat halus.

Ayah masih teringat setahun yang lalu, ketika Ayu ikut bersama Ayah dan Ibu ke Malang karena ayah dan ibumu harus melanjutkan kuliah. Ayah sudah berjanji untuk menyekolahkan Ayu di Malang, biar selalu dekat dengan Ayah dan Ibu. Namun, keadaanlah yang mengharuskan Ayu harus pulang bersama nenek kembali ke kampung. Ayu tahu gak??, sepeninggal Ayu, ayah selalu menangis dan selalu duduk merenung karena ditinggal Ayu. Kenapa?? Karena Ayah tahu, selama ini Ayu belum pernah sama sekali jauh dengan Ayu dan Ibu. Dan Ayah tahu bahwa Ayu pasti sudah kecewa karena harus jauh dari kami dan tidak jadi sekolah di Malang.
Yang membuat Ayah menangis, ketika Ayah dan Ibu kembali ke kampung untuk melaksanakan PKL disana, ayah sempat syok dan kaget melihat keadaan kamu yang hampir saja Ayah lupa dengan wajah kamu. Ayu sudah 8 bulan tidak bersama Ayah dan Ibu. Kamu begitu kurus dan Ayah terlintas melihat dimatamu sebuah pandangan kosong dan rasa kecewa dan ayah tahu itu.
Saat itu, Ayu menjemput Ayah dan Ibu ketika turun dari mobil. Ayah hampir saja menangis ketika turun dari mobil. Ketika sampai di rumah, Ayah tidak bisa menahan rasa haru. Ayah memeluk erat kamu sambil menangis tersedu.
Untuk mengobati rasa kecewamu, ketika Ayah dan Ibu mau kembali ke Malang, kamipun mengajak Ayu untuk ke Malang. Memang berat, karena nenek kamu tidak mengijinkan untuk membawamu. Tapi, ayah dan ibu tetap meyakinkan nenekmu, sehingga Ayu pun bisa ikut bersama ayah dan ibu ke Malang.
Sekarang Ayu sudah bersekolah di Malang di RA. Muslimat 13 Singosari, dekat dengan kampus tempat dan ayah dan ibumu kuliah.
Enam tahun sudah umurmu Ayu, kau jadi tambah besar dan cantik. Ibu senang setiap kau tersenyum membawa pulang nilai-nilai ulanganmu yang bagus, ayah dan ibu cukup bangga dengan prestasimu, nak.
Ibu juga bangga karena kau tidak menyusahkan ayah dan ibu. Sedikit rewel kadang-kadang, tapi kau anak yang cukup penurut dan tidak sulit membuatmu paham maksud orang tua.
Ayu anakku sayang....., di ultahmu ke 6 tahun ini, tidak ada kado istimewa dari kami (walaupun Ayu sempat merengek minta kado). Ayu masih bisa memahami keadaan ayah dan ibu sekarang. Kami terharu nak, kau begitu baik dan tidak penuntut. Kau mengerti bahwa saat ini ayah dan ibu tidak memiliki banyak uang.
Doa kita bersama di hari ultahmu kiranya menjadi semangat untukmu menjalani hari-hari depan yang ceria di masa kecilmu.
Kami akan terus berusaha mencukupi kebutuhanmu, meskipun tidak mewah, tidak dengan barang-barang mahal tapi dengan kasih sayang yang kami punya. Kebersamaan kita jauh lebih berharga daripada barang-barang mahal dan segala kemewahan. Ibu berdoa kelak kau jadi anak yang bisa berhasil karena usahamu sendiri, bisa menikmati hidup dan bahagia dengan apa yang kau miliki itu.
Selamat ulang tahun anakku…

 
;