Minggu, 24 Juli 2016

Happy 10th Wedding Anniversary

Alhamdulillah......itulah ucapan yang terucap pertama kali pada hari ini Minggu tangal 24 Juli 2016 tepat jam 00.00. Tepat 10 tahun yang lalu terucap janji setia untuk mengaruhi bahtera rumah tangga bersama. Kini sudah 10 tahun berlalu dan semua suka dan duka, tawa, tangis telah kita lalui bersama. Hadirnya anak-anak tercinta Rizqyah Forestryani (Qya), Dwi Wahyuningsih (Ayu), Auliani Putri Kumala (Mala) dan Ainiyah Putri Maritza (Aini), menjadi penyejuk kehidupan keluarga kita. 
Di hari ulang tahun pernikahan kita ini, tidak ada yang begitu special yang bisa saya persembahkan untuk istriku tercinta. 
Tiga kata yang pasti .....I Love You.

Ingin mengulas kembali kejadian pada 1 hari sebelumnya :)
Saya bersama teman bernama Barnabas Taa, berpamitan untuk ke bengkel motor untuk menservice shock motor. Saat itu sekitar jam 14.30. Sampai di bengkel, kami masih harus menunggu karena masih banyak pelanggan lain yang harus dilayani. Kami pun menunggu. Saya berkata pada teman saya, bahwa setelah ini saya mau ke kota (Malang) karena ada keperluan sedikit. 
Karena cuaca sedang mendung, akhirnya teman saya berpamitan untuk pulang duluan. Saya pun menunggu sendirian di bengkel sampai motor selesai diservice. Akhirnya hujan pun turun dan terpaksa saya masih harus menunggu lebih lama. Sekitar jam 15.30 hujan mulai reda, saya melanjutkan perjalanan ke kota. Kurang lebih 40 menit baru nyampe, karena keadaan jalan raya yang begitu padat di akhir pekan.
Hanya 1 tujuan saya adalah pergi ke Malang Plaza untuk membeli sesuatu buat istri saya. Tidak perlu berlama-lama dan tidak perlu banyak menawar, saya pun memutuskan langsung membeli dan segera pulang.
Dalam perjalanan pulang, saya teringat belum membeli kertas kado sekaligus pita. Saya pun mampir di salah satu toko di Singosari untuk membelinya.
Agar semua yang saya beli tidak diketahui terlebih dahulu oleh istri, saya menyimpan semuanya dalam jok motor.
Tiba di rumah sekitar pukul 17.45 dan disambut istri dan anak-anak. Saya berusaha agar suasana tetap seperti biasa. Walaupun...saya melihat raut muka istri saya yang agak cemberut karena saya kelamaan pergi tanpa memberikan kabar sedikit pun. :)
Sekitar pukul 21.00 anak-anak sudah pengen tidur. Si bungsu (Aini) minta agar dikelonin oleh mamanya. Dalam hati saya berkata..."Alhamdulillah, ada kesempatan buat saya untuk mempersiapkan semuanya agar tepat jam 00.00, saya bisa memberi kejutan buat istri saya"
Dan memang benar, istri saya tertidur pulas bersama anak-anak.
Dengan persiapan apa adanya, saya coba merangkai semua agar menjadi sebuah kado. Satu hal yg begitu rumit untuk saya lakukan yaitu merangkai pita untuk kado :). Saya coba berulang kali tapi tetap saja tidak menghasilkan rangkaian pita yang cocok. Mengingat waktu semakin mepet, akhirnya apapun hasilnya saya harus menyelesaikan semuanya.
Tepat jam 23.50 selesai juga saya mempersiapkan kado dengan tampilan luar apa adanya :)
Kado yang sudah saya persiapkan saya letakkan diatas meja belajar yang ada dalam kamar dan saya bergegas untuk tidur. Harapan saya, ketika istri bangun tengah malam untuk menyelesaikan laporan KIPAnya, dia akan melihat kado itu :)
Semua berjalan lancar dan harapan terwujud :) :)

Di hari ultah pernikahan kami yang ke-10 ini saya ingin mempersembahan sebuah puisi buat istri tercinta.

Istriku Tercinta
Selamat malam istriku
Tersenyumlah dalam tidur indahmu
Ku kan senantiasa ada
Sebagai penjaga dalam kenyataan dan mimpimu

Mimpi indah yang ku cinta
Ku selalu terjaga disampingmu
Berimu kehangatan saat malam menjelang
Merasuk dalam hati agar kau tetap tenang

Tenanglah sayangku
Ku tak kan pergi meninggalkanmu
Ku kan tetap disini
Berimu cinta dan kasih sayang yang ku punya

Ku adalah milikmu
Segala tentangku adalah milikmu
Tak ada lagi yang bisa ku berikan
Takdir dan hidupku telah ku pertaruhkan

Ku percaya istriku tercinta
Kau pun begitu padaku
Pada kebenarannya kita saling mencinta
Apapun tak akan ada yang menghalangi

Berjanjilah….
Kita kan bersama pada masanya
Kan ku ikat jarimu pada jari yang sama dariku
Kan ku pastikan kau adalah milikku seutuhnya
Kau istriku tercinta

Satu doa kupanjatkan agar rumah tangga kita menjadi keluarga sakinah, mawaddah warrohmah. Aamiin....

ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﻫَﺐْ ﻟَﻨَﺎ ﻣِﻦْ ﺃَﺯْﻭَﺍﺟِﻨَﺎ ﻭَﺫُﺭِّﻳَّﺎﺗِﻨَﺎ ﻗُﺮَّﺓَ ﺃَﻋْﻴُﻦٍ ﻭَﺍﺟْﻌَﻠْﻨَﺎ ﻟِﻠْﻤُﺘَّﻘِﻴﻦَ ﺇِﻣَﺎﻣًﺎ
Robbana hablanaa min azwajinaa wadzurriyatinaa qurrota a'yunin waj'alnaa lilmuttaqiina imaamaa.

"Selamat hari ulang tahun perkawinan. Cinta yang tumbuh seiring menuanya tubuh, tidak akan berubah walau kesusahan pernah membuat kita pilu"



Senin, 16 Mei 2016

Ulang Tahun Mala ke-5

Tidak terasa sudah 5 tahun anakku Auliani Putri Kumala (Mala) menghiasi kehidupan keluarga kecilku. Hari ini tepat tanggal 16 Mei 2016 adalah hari ulang tahun ke-5 dan seharusnya menjadi hari berbahagia buatnya. Namun, tidak ada sesuatu apapun yang bisa diberikan selain ucapan do'a dari ayah, ibu, kakak dan adiknya.

Disadari bahwa Ulang Tahun Mala kali ini agak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, walaupun memang tahun-tahun sebelumnya tidak ada perayaan sebagaimana anak-anak sebayanya yang lain.
Yang membuat beda adalah saya dan ibunya sempat tidak mengingat kalau ternyata hari ini adalah Hari Ulang Tahun untuknya. Saking sibuknya dengan saat-saat terakhir mau melakukan penelitian akhir. Maaf ya Nak...!!

Di hari ulang tahunmu kali ini, saya dan ibumu hanya bisa memberikan do'a buatmu, semoga kelak kamu menjadi anak yang sholeha, berbakti kepada kedua orang tua dan berguna bagi orang-orang yang ada disekitarmu. Aamiin.

Berikut ini rangkai do'a yang dapat ayah dan ibumu panjatkan khusus buatmu, dan juga tak terkecuali buat adik dan kakak-kakakmu.

Ya Allah Ya Karim...
Karuniakanlah kepada anak-anak kami akhlak yang mulia dan ilmu yang bermanfaat.

Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim...
Jadikanlah anak-anak kami, anak yang soleh dan solehah, anak-anak yang berbakti pada orang tuanya, mencintai Rosul, dan taat kepada-Mu.

Ya Allah Yang Maha Pencipta....
Karuniakanlah kepada anak-anak kami kesehatan, kecerdasan, dan pertumbuhan fisik yang sempurna.

Ya Allah Yang Maha Pelindung.....
Lindungilah anak-anak kami dari segala macam penyakit dan musibah.

Ya Allah Ya Razaaq....
Bukakanlah pintu-pintu rizki bagi anak-anak kami, baik rizki yang sudah kami duga maupun rizki yang tidak kami duga.

Ya Allah Ya Qadir....
Panjangkan usia anak-anak kami dan jadikanlah anak-anak kami manusia yang penuh manfaat bagi sebanyak-banyak umat dikemudian hari kelak....
Aamiin....


Sebagai hadiah buatmu, ayah dan ibumu ingin mempersembahkan sebuah puisi buatmu, kelak kalau kamu sudah besar nanti, insya Allah dapat membacanya. 


Anakku sayang

Tak terasa sudah 5 tahun kau hadir menemani kami
Kau hadir disaat hati ini lara
Kau buah cinta kami..kau penyejuk di jiwa ini
Kau memang kami damba, kami nanti dengan segenap jiwa

Anakku sayang..
Kau harapan kami tuk masa depan
Kau bisa membuat sedih jadi bahagia

Anakku sayang..
Kau kekuatan cinta yang tak ada tandingannya
Kala kau bahagia kami sangat bahagia
Kala kau sedih hati ini ikut bersedih bahkan lebih sedih dari yang kau rasa
Dikala kau sakit semua tubuh ini juga terasa sakit

Segenap jiwa kami berikan untukmu anakku
Sepenuh hati kami berjuang untukmu
Harapan kami padamu jadilah anak yang solehah
Anak yang berbakti pada semua

Anakku sayang do’a kami selalu untukmu
Selalu dan selalu …
Hanya untuk kebahagiaanmu
buah hatiku yang paling berharga
Auliani Putri Kumala tersayang.

======================================================


JANGAN LUPA JOIN PAYTREN


KLIK BANNER BERIKUT




Sabtu, 30 April 2016

Kisah Penghuni Sorga



Bismillah..

Kisah ini terjadi pada diri Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam sebelum

meninggal. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam telah

jatuh sakit agak lama, sehingga kondisi beliau sangat lemah.

Pada suatu hari Rasulullah meminta Bilal memanggil semua sahabat datang ke Masjid. Tidak lama kemudian, penuhlah Masjid dengar para sahabat. Semuanya merasa rindu setelah agak lama tidak mendapat taushiyah dari Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam.

Beliau duduk dengan lemah di atas mimbar. Wajahnya terlihat pucat, menahan sakit yang tengah dideritanya.

Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: ”Wahai sahabat2 ku semua. Aku ingin bertanya, apakah telah aku sampaikan semua kepadamu, bahwa sesungguhnya Allah Subhanahu wata'ala itu adalah satu2nya Tuhan yang layak di sembah?"

Semua sahabat menjawab dengan suara bersemangat, " Benar wahai Rasulullah, Engkau telah sampaikan kepada kami bahwa sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala adalah satu2nya Tuhan yang layak disembah."

Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Persaksikanlah ya Allah. Sesungguhnya aku telah menyampaikan amanah ini kepada mereka."

Kemudian Rasulullah bersabda lagi, dan setiap apa yang Rasulullah sabdakan selalu dibenarkan oleh para sahabat.

Akhirnya sampailah kepada satu pertanyaan yang menjadikan para sahabat sedih dan terharu.
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya, aku akan pergi menemui Allah. Dan sebelum aku pergi, aku ingin menyelesaikan segala urusan dengan manusia. Maka aku ingin bertanya kepada kalian semua. Adakah aku berhutang kepada kalian? Aku ingin menyelesaikan hutang tersebut. Karena aku tidak mau bertemu dengan Allah dalam keadaan berhutang dengan manusia."

Ketika itu semua sahabat diam, dan dalam hati masingZ berkata ”Mana ada Rasullullah berhutang dengan kita? Kamilah yang banyak berhutang kepada Rasulullah".

Rasulullah mengulangi pertanyaan itu sebanyak 3 kali.

Tiba2 bangun seorang lelaki yang bernama UKASYAH, seorang sahabat mantan preman sebelum masuk Islam, dia berkata:

"Ya Rasulullah! Aku ingin sampaikan masalah ini. Seandainya ini dianggap hutang, maka aku minta engkau selesaikan. Seandainya bukan hutang, maka tidak perlulah engkau berbuat apa-apa".

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam berkata: "Sampaikanlah wahai Ukasyah".

Maka Ukasyah pun mulai bercerita:
"Aku masih ingat ketika perang Uhud dulu, satu ketika engkau menunggang kuda, Ialu engkau pukulkan cambuk ke belakang kuda. Tetapi cambuk tersebut tidak kena pada belakang kuda, tapi justru terkena pada dadaku, karena ketika itu aku berdiri di belakang kuda yang engkau tunggangi wahai Rasulullah".

Mendengar itu, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam berkata: "Sesungguhnya itu adalah hutang wahai Ukasyah. Kalau dulu aku pukul engkau, maka hari ini aku akan terima hal yang sama."

Dengan suara yang agak tinggi, Ukasyah berkata: "Kalau begitu aku ingin segera melakukannya wahai Rasulullah."

Ukasyah seakan-akan tidak merasa bersalah mengatakan demikian.

Sedangkan ketika itu sebagian sahabat berteriak marah pada Ukasyah. "Sungguh engkau tidak berperasaan Ukasyah, bukankah Baginda sedang sakit..!?"

Ukasyah tidak menghiraukan semua itu. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam meminta Bilal mengambil cambuk di rumah anaknya Fatimah.

Bilal meminta cambuk itu dari Fatimah, kemudian Fatimah bertanya: "Untuk apa Rasulullah meminta cambuk ini wahai Bilal?"

Bilal menjawab dengan nada sedih: "Cambuk ini akan digunakan Ukasyah untuk memukul Rasulullah".

Terperanjat dan menangis Fatimah seraya berkata:
"Kenapa Ukasyah hendak pukul ayahku Rasulullah? Ayahku sedang sakit, kalau mau mukul, pukullah aku anaknya".

Bilal menjawab: ”Sesungguhnya ini adalah urusan antara mereka berdua".

Bilal membawa cambuk tersebut ke Masjid lalu diberikan kepada Ukasyah.

Setelah mengambil cambuk, Ukasyah menuju ke hadapan Rasulullah.

Tiba-tiba Abu Bakar berdiri menghalangi Ukasyah sambil berkata: "Ukasyah..! kalau kamu hendak memukul, pukullah aku. Aku orang yang pertama beriman dengan apa yang Rasulullah Shallallahu alaihi .......

Bersambung.....



Posted via Blogaway


Rabu, 13 April 2016

Ulang Tahun Aini Yang Ke-3

Hari ini tepatnya hari Rabu tanggal 13 April 2016, anakku Ainiyah Putri Maritza (Aini) genap berusia 3 tahun. Tidak ada yang special yang bisa kami berikan kepadanya pada hari bahagianya kali ini. Hanya pelukan hangat penuh kasih sayang serta ucapan "Selamat Ulang Tahun" dari Ayah dan Ibunya serta Kakak-kakaknya (Ayu dan Mala).

Anakku....
Seiring dengan bertambahnya usiamu
Kami Ayah dan Ibumu serta Kakak-kakakmu
Hanya bisa mendoakan...
Semoga kelak kamu menjadi anak yang sholeha
Menjadi Anak yang berbakti kepada kedua orang tuan
Menjadi Anak yang bermanfaat bagi orang lain
Aamin....

Anakku...
Ayah ingin mempersembahkan sebuah puisi...
Semoga kelak engkau besar nanti,
Kamu bisa membaca tulisan ini.


Saat pertama melihatmu, bahkan hingga kini…
Adalah keajaiban bagiku
Saat pertama memelukmu, bahkan hingga kini…
merupakan keindahan yang selalu menggetarkan kalbuku

Memilikimu dalam hidupku…
adalah bukti kesempurnaan kasih Allah swt padaku
Hingga karenanya
Kuingin selalu berikan yang terbaik untukmu
sebagai ungkapan syukurku pada Allah swt.

Membimbing dan mendidikmu
merupakan tugas suci yang kuendapkan dalam darahku
Menjaga dan mengasihimu
akan selalu menjadi langkah berirama dalam detak jantungku

Berdoa dan berharap
akan selalu menjadi energi yang mengisi hati dan pikiranku
Hingga menegur dan memarahimu
bagaikan duri yang harus kutelan dan mengoyak hatiku
sekalipun duri itu tak boleh kubuang
Karena kuingin kau menjadi dirimu yang tangguh, tegar, kuat dan mandiri.

Dan kuingin kau tahu
aku akan selalu mencintaimu dan bangga padamu
meski tubuhku pudar dan raga sirna….bersama waktu



JANGAN LUPA JOIN PAYTREN

KLIK BANNER BERIKUT



 
;