Sabtu, 30 April 2016

Kisah Penghuni Sorga



Bismillah..

Kisah ini terjadi pada diri Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam sebelum

meninggal. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam telah

jatuh sakit agak lama, sehingga kondisi beliau sangat lemah.

Pada suatu hari Rasulullah meminta Bilal memanggil semua sahabat datang ke Masjid. Tidak lama kemudian, penuhlah Masjid dengar para sahabat. Semuanya merasa rindu setelah agak lama tidak mendapat taushiyah dari Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam.

Beliau duduk dengan lemah di atas mimbar. Wajahnya terlihat pucat, menahan sakit yang tengah dideritanya.

Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: ”Wahai sahabat2 ku semua. Aku ingin bertanya, apakah telah aku sampaikan semua kepadamu, bahwa sesungguhnya Allah Subhanahu wata'ala itu adalah satu2nya Tuhan yang layak di sembah?"

Semua sahabat menjawab dengan suara bersemangat, " Benar wahai Rasulullah, Engkau telah sampaikan kepada kami bahwa sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala adalah satu2nya Tuhan yang layak disembah."

Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Persaksikanlah ya Allah. Sesungguhnya aku telah menyampaikan amanah ini kepada mereka."

Kemudian Rasulullah bersabda lagi, dan setiap apa yang Rasulullah sabdakan selalu dibenarkan oleh para sahabat.

Akhirnya sampailah kepada satu pertanyaan yang menjadikan para sahabat sedih dan terharu.
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya, aku akan pergi menemui Allah. Dan sebelum aku pergi, aku ingin menyelesaikan segala urusan dengan manusia. Maka aku ingin bertanya kepada kalian semua. Adakah aku berhutang kepada kalian? Aku ingin menyelesaikan hutang tersebut. Karena aku tidak mau bertemu dengan Allah dalam keadaan berhutang dengan manusia."

Ketika itu semua sahabat diam, dan dalam hati masingZ berkata ”Mana ada Rasullullah berhutang dengan kita? Kamilah yang banyak berhutang kepada Rasulullah".

Rasulullah mengulangi pertanyaan itu sebanyak 3 kali.

Tiba2 bangun seorang lelaki yang bernama UKASYAH, seorang sahabat mantan preman sebelum masuk Islam, dia berkata:

"Ya Rasulullah! Aku ingin sampaikan masalah ini. Seandainya ini dianggap hutang, maka aku minta engkau selesaikan. Seandainya bukan hutang, maka tidak perlulah engkau berbuat apa-apa".

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam berkata: "Sampaikanlah wahai Ukasyah".

Maka Ukasyah pun mulai bercerita:
"Aku masih ingat ketika perang Uhud dulu, satu ketika engkau menunggang kuda, Ialu engkau pukulkan cambuk ke belakang kuda. Tetapi cambuk tersebut tidak kena pada belakang kuda, tapi justru terkena pada dadaku, karena ketika itu aku berdiri di belakang kuda yang engkau tunggangi wahai Rasulullah".

Mendengar itu, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam berkata: "Sesungguhnya itu adalah hutang wahai Ukasyah. Kalau dulu aku pukul engkau, maka hari ini aku akan terima hal yang sama."

Dengan suara yang agak tinggi, Ukasyah berkata: "Kalau begitu aku ingin segera melakukannya wahai Rasulullah."

Ukasyah seakan-akan tidak merasa bersalah mengatakan demikian.

Sedangkan ketika itu sebagian sahabat berteriak marah pada Ukasyah. "Sungguh engkau tidak berperasaan Ukasyah, bukankah Baginda sedang sakit..!?"

Ukasyah tidak menghiraukan semua itu. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam meminta Bilal mengambil cambuk di rumah anaknya Fatimah.

Bilal meminta cambuk itu dari Fatimah, kemudian Fatimah bertanya: "Untuk apa Rasulullah meminta cambuk ini wahai Bilal?"

Bilal menjawab dengan nada sedih: "Cambuk ini akan digunakan Ukasyah untuk memukul Rasulullah".

Terperanjat dan menangis Fatimah seraya berkata:
"Kenapa Ukasyah hendak pukul ayahku Rasulullah? Ayahku sedang sakit, kalau mau mukul, pukullah aku anaknya".

Bilal menjawab: ”Sesungguhnya ini adalah urusan antara mereka berdua".

Bilal membawa cambuk tersebut ke Masjid lalu diberikan kepada Ukasyah.

Setelah mengambil cambuk, Ukasyah menuju ke hadapan Rasulullah.

Tiba-tiba Abu Bakar berdiri menghalangi Ukasyah sambil berkata: "Ukasyah..! kalau kamu hendak memukul, pukullah aku. Aku orang yang pertama beriman dengan apa yang Rasulullah Shallallahu alaihi .......

Bersambung.....



Posted via Blogaway


Rabu, 13 April 2016

Ulang Tahun Aini Yang Ke-3

Hari ini tepatnya hari Rabu tanggal 13 April 2016, anakku Ainiyah Putri Maritza (Aini) genap berusia 3 tahun. Tidak ada yang special yang bisa kami berikan kepadanya pada hari bahagianya kali ini. Hanya pelukan hangat penuh kasih sayang serta ucapan "Selamat Ulang Tahun" dari Ayah dan Ibunya serta Kakak-kakaknya (Ayu dan Mala).

Anakku....
Seiring dengan bertambahnya usiamu
Kami Ayah dan Ibumu serta Kakak-kakakmu
Hanya bisa mendoakan...
Semoga kelak kamu menjadi anak yang sholeha
Menjadi Anak yang berbakti kepada kedua orang tuan
Menjadi Anak yang bermanfaat bagi orang lain
Aamin....

Anakku...
Ayah ingin mempersembahkan sebuah puisi...
Semoga kelak engkau besar nanti,
Kamu bisa membaca tulisan ini.


Saat pertama melihatmu, bahkan hingga kini…
Adalah keajaiban bagiku
Saat pertama memelukmu, bahkan hingga kini…
merupakan keindahan yang selalu menggetarkan kalbuku

Memilikimu dalam hidupku…
adalah bukti kesempurnaan kasih Allah swt padaku
Hingga karenanya
Kuingin selalu berikan yang terbaik untukmu
sebagai ungkapan syukurku pada Allah swt.

Membimbing dan mendidikmu
merupakan tugas suci yang kuendapkan dalam darahku
Menjaga dan mengasihimu
akan selalu menjadi langkah berirama dalam detak jantungku

Berdoa dan berharap
akan selalu menjadi energi yang mengisi hati dan pikiranku
Hingga menegur dan memarahimu
bagaikan duri yang harus kutelan dan mengoyak hatiku
sekalipun duri itu tak boleh kubuang
Karena kuingin kau menjadi dirimu yang tangguh, tegar, kuat dan mandiri.

Dan kuingin kau tahu
aku akan selalu mencintaimu dan bangga padamu
meski tubuhku pudar dan raga sirna….bersama waktu



JANGAN LUPA JOIN PAYTREN

KLIK BANNER BERIKUT



 
;